Gambar Sampul IPA · Bab 3 Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia
IPA · Bab 3 Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia
DewiGanawati

24/08/2021 13:36:32

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

31

Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut

yang merupakan kunci dan cara memahami materi ini.

Sistem saraf

Neuron

Gerak refleks

Hormon

Saraf simpatik

Indra

Saraf parasimpatik

Apakah yang akan kalian lakukan bila tiba-tiba ada cahaya matahari yang memantul

melalui kaca spion dan mengenai mata kalian? Tentu kalian akan memberikan reaksi, ada yang

memalingkan muka, ada yang menyempitkan kelopak mata, ada yang berusaha menghalangi

cahaya dengan telapak tangan.

Reaksi yang kalian lakukan tersebut merupakan suatu kegiatan yang dikendalikan oleh

suatu pengendali atau pengontrol di dalam tubuh, yang disebut sistem koordinasi. Kalian akan

dikenalkan dengan sistem koordinasi sehingga nantinya kalian akan dapat mendeskripsikan

sistem koordinasi, alat indra pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Tugas

koordinasi tersebut dilakukan oleh hormon, saraf dan indra. Dalam sistem koordinasi diperlukan

tiga komponen agar fungsi koordinasi tersebut dapat berlangsung yaitu reseptor, konduktor, dan

efektor.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.

P

eta

K

onsep

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

Sistem Koordinasi

Indra

menjelaskan

Sistem Saraf

Hormon

Kulit

Telinga

Hidung

Mata

meliputi

meliputi

Bab

3

Sistem Koordinasi

dan Alat Indra

pada Manusia

K

ata

K

unci

IPA Terpadu IX

32

1. Reseptor

Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi

sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi

sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra.

2. Konduktor

Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi

sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut

adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk sistem

saraf. Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa

rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa

pesan dari pusat saraf.

3. Efektor

Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi

rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar

endokrin dan kelenjar eksokrin).

Keterkaitan ketiga komponen tersebut dapat kita

buat skema sederhana seperti berikut.

Nah, dari skema di atas tampak jelas bahwa

antara sistem saraf dan indra sangat erat kaitannya

dalam sistem koordinasi.

Berikut ini akan kita bahas mengenai sistem saraf

dan indra tersebut.

rangsangan

reseptor

neuron

pusat saraf

neuron

efektor

tanggapan

A. Pendahuluan

Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga

komponen agar fungsi koordinasi dapat

berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

33

B. Sistem Saraf

Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf

mempunyai fungsi:

1. Pengendalian kerja alat-alat tubuh agar bekerja

serasi.

2. Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan

di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf

pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.

3. Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka

sistem saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan

dan juga komponen terkecil yaitu sel.

1. Sel Saraf

Sistem saraf tersusun oleh komponen-komponen

terkecil yaitu sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah

yang berperan dalam menghantarkan impuls

(rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian

utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).

Lihat Gambar 3.1

badan sel

akson

seludang myelin

nodus ranvier

Gambar 3.1

Struktur sel saraf

Sumber:

Encyclopedia

a. Badan sel

Badan sel saraf mengandung inti sel dan

sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat

mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi

untuk membawa rangsangan.

IPA Terpadu IX

34

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan

penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah

neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran

dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa

rangsangan ke badan sel.

c. Neurit (akson)

Neurit atau akson adalah serabut-serabut yang

merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang.

Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi

untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel

saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak

yang disebut myelin yang terdiri atas perluasan

membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk

isolator dan pemberi makan sel saraf.

Antara neuron satu dengan neuron satu dengan

neuron berikutnya tidak bersambungan secara

langsung tetapi membentuk celah yang sangat

sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron

dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan

sinapsis (lihat Gambar 3.2). Pada bagian sinaps inilah

suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter

(misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa

impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit

neuron berikutnya.

Gambar 3.2

Sinapsis

Sumber:

www.latercera.cl

Sinapsis neural

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

35

Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron

dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

a. Neuron sensorik

Neuron sensorik adalah

neuron yang membawa impuls

dari reseptor (indra) ke pusat

susunan saraf (otak dan

sumsum tulang belakang).

b. Neuron motorik

Neuron motorik adalah

neuron yang membawa impuls

dari pusat susunan saraf ke

efektor (otot dan kelenjar).

c. Neuron konektor

Neuron konektor adalah

neuron yang membawa impuls

dari neuron sensorik ke neuron

motorik.

2. Jalan yang Dilalui Impuls

Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan

karena kemauan kita atau atas perintah otak. Menulis,

membuka payung, mengambil makanan atau berjalan

merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga

gerak semacam ini disebut gerak sadar.

Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi

oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor

(indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik.

Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa

yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan

perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot

(efektor) bergerak melaksanakan perintah otak.

Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar tersebut

dapat kita buat skema sebagai berikut.

Rangsangan

neuron sensorik

otak

neuron motorik gerak

(1) Neuron sensorik

Ujung

sensorik

Badan sel

(2) Neuron asosiasi

Myelin

(4) Efektor

(3) Neuron motorik

Gambar 3.3

Neuron sensorik, neuron

motorik, dan neuron konektor

Sumber:

Biology Life on Earth

IPA Terpadu IX

36

Kadang-kadang bagian tubuh kita juga

melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara

tiba-tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita

diketuk/ dipukul pada bagian tendon (lihat Gambar

3.4). Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan

menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki

tersebut terjadi secara tiba-tiba dan tidak diperintah

oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak refleks.

Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat

skema sebagai berikut.

Rangsangan

neuron sensorik

sumsum tulang belakang

neuron motorik

gerak

Gambar 3.4

Jalan yang dilalui impuls gerak refleks spinalis

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004): 203

Badan sel neuron sensoris dalam

ganglion akar dorsal

Neuron motoris memfasilitasi

kuadrisep

Neuron sensoris

Resepsor sensoris (regangan)

Otot kuadrisep (ekstendor)

Sumsum tulang belakang

(sayatan melintang)

Neuron motoris

memfasilitasi otot

fleksor

Interneuron

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

37

Kegiatan 3.1

Tapi kalian harus tahu bahwa jalannya impuls

gerak refleks ada dua macam yaitu lintasan refleks

spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks

spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui

sumsum tulang belakang. Contohnya gerakan

mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita

dipukul. Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan

gerak refleks melalui otak, tetapi otak memberikan

tanggapan secara langsung tanpa kesadaran

manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan

cranialis adalah gerak mengecilnya pupil mata apabila

mata menerima cahaya yang terang.

Untuk mengetahui gerak refleks lakukan kegiatan

berikut.

Gerak Refleks

A. Tujuan

Untuk mengetahui gerak refleks pada pupil mata.

B. Alat dan Bahan

Lampu senter kecil

C. Cara Kerja

1. Perhatikan pupil mata teman kalian.

2. Tanpa memberitahukan kepadanya, arahkan nyala lampu

senter ke mata teman kalian tersebut.

3. Amatilah perubahan yang terjadi pada pupil mata teman

kalian.

4. Tanyakan kepada teman kalian tersebut, apakah dia

menyadari perubahan yang terjadi pada pupil matanya.

5. Gambarkan pada kertas manila keadaan pupil teman kalian

sebelum dan sesudah disinari.

6. Jelaskan hasil pengamatan kalian kepada teman di kelas kalian.

IPA Terpadu IX

38

3. Susunan Saraf Manusia

Jutaan sel-sel saraf bergabung membentuk suatu

sistem yang dinamakan sistem saraf. Sistem saraf

manusia terdiri dari susunan saraf pusat dan

susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas

otak dan sumsum tulang belakang sedangkan

susunan saraf tepi tersusun atas serabut-serabut

saraf yang menuju ke susunan saraf pusat dan dari

susunan saraf pusat ke seluruh tubuh. Perhatikan

skema sistem saraf manusia berikut.

4. Sistem Saraf Pusat

Seluruh kegiatan tubuh manusia

diatur oleh pusat susunan saraf yaitu

otak dan sumsum tulang belakang.

Gambar 3.5

Sistem saraf manusia

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004): 218

otak

sumsum tulang belakang

saraf kranial

ganglia di luar sistem saraf pusat

saraf spinal

Skema.

Sistem saraf manusia

saraf sadar

otak

otak besar

otak kecil

sumsum lanjutan

saraf pusat

saraf simpatik

saraf para simpatik

saraf tak

sadar

31 pasang saraf sumsum tulang

belakang

12 pasang saraf otak

sumsum tulang belakang

saraf tepi

sistem saraf

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

39

Gambar 3.6

Otak manusia

Sumber

:

Biologi Jilid 3 (2004)

otak besar

otak kecil

sumsum

lanjutan

sumsum tulang

belakang

a. Otak

Otak terletak di rongga tengkorak dan

dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang

disebut meninges. Selaput paling luar

disebut duramater, paling dalam adalah

piamater dan yang tengah disebut

arachnoid. Di antara ketiga selaput

tersebut terdapat cairan serebrospinal

yang berfungsi untuk mengurangi

benturan atau goncangan. Peradangan

yang terjadi pada selaput ini dinamakan

meningitis. Penyebabnya bisa karena

infeksi virus.

Otak manusia terbagi menjadi tiga

bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil

(cerebellum) dan batang otak.

1) Otak besar (cerebrum)

Otak besar manusia terletak di dalam tulang

tengkorak. Otak besar memiliki permukaan yang

berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan

otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan

otak kanan melayani tubuh sebelah kiri.

Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar

berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan-badan

sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi

serabut-serabut saraf.

Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-

kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat,

berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.

2) Otak kecil (cerebellum)

Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian

belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar.

Terdiri atas belahan kanan dan kiri serta terbagi

menjadi dua lapis. Lapisan luar berwarna kelabu dan

bagian dalam berwarna putih. Belahan kanan dan

kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol.

Otak kecil berfungsi untuk mengatur

keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-

otot ketika kita bergerak.

IPA Terpadu IX

40

3) Sumsum lanjutan

Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah

batang otak serta menghubungkan pons Varoli

dengan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang

belakang berfungsi sebagai:

a) pusat pengendali pernapasan,

b) menyempitkan pembuluh darah,

c) mengatur denyut jantung,

d) mengatur suhu tubuh.

b. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Sumsum tulang belakang

terdapat memanjang di dalam

rongga tulang belakang, mulai

dari ruas-ruas tulang leher

sampai ruas tulang pinggang ke

dua. Sumsum tulang belakang

juga dibungkus oleh selaput

meninges.

Bila diamati secara

melintang, sumsum tulang

belakang bagian luar tampak

berwarna putih (substansi alba)

dan bagian dalam yang

berbentuk seperti kupu-kupu,

berwarna kelabu (substansi

grissea). Pada bagian yang

berwarna putih banyak

mengandung akson (neurit)

yang diselimuti myelin. Bagian ini untuk

menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak

menuju efektor. Bagian yang berwarna kelabu

mengandung serabut saraf yang tidak ada myelinnya.

Bagian ini dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar

posterior dan akar ventral atau akar anterior. Akar

dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral

mengandung neuron motorik.

Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:

a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,

b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak

refleks.

Gambar 3.7

Diagram penampang

melintang sumsum tulang belakang

Substansi

alba

Akar dorsal (Serabut sensorik)

Ganglion dorsal

Substansi

kelabu

Akar ventral (Serabut motorik)

Dorsal

Sumsum tulang

belakang

Serabut saraf

Cakram

antarruas

tulang belakang

Ruas tulang

belakang

Ventral

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

41

5. Susunan Saraf Tepi

Susunan saraf tepi tersusun atas serabut-

serabut saraf dari dan ke pusat susunan saraf.

Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf

dari otak dan 31 pasang serabut saraf dari sumsum

tulang belakang.

a. Saraf otak (saraf cranial)

Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang

keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat

pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12

pasang, berhubungan erat dengan otot mata,

telinga, hidung, lidah dan kulit. Kedua belas pasang

urat saraf otak tersebut secara ringkas tercantum

dalam Tabel 3.1 berikut.

Urutan Saraf dan Fungsi Nama Saraf

Sifat Saraf

Saraf

I

Nervus olfactorius

Sensorik

Hidung, sebagai alat penciuman

II

Nervus optikus

Sensorik

Bolamata, untuk penglihatan

III

Nervus okulomotoris Motorik

Penggerak bola mata dan

mengangkat kelopak mata

IV

Nervus troklearis

Motorik

Mata, memutar mata dan

penggerak bola mata

V

Nervus trigeminus

Motorik

-

dan sensorik

- N. Oftalmikus

Motorik

Kulit kepala dan kelopak

dan sensorik

mata atas

- N. Maksilaris

Sensorik

Rahang atas, palatum dan

hidung

N. Mandibularis

Motori

k

Rahang bawah dan lidah

dan sensorik

VI

Nervus abdusen

Motorik

Mata, penggoyang sisi mata

VII

Nervus fasialis

Motorik

Otot lidah, menggerakkan lidah

dan sensorik

dan selaput lendir rongga mulut

VIII

Nervus auditorius

Sensorik

Telinga, rangsangan

pendengaran

IX

Nervus gloso-faringeis Sensorik

Faring, tonsil dan lidah,

dan motorik

rangsangan cita rasa

X

Nervus vagus

Sensorik

Jantung, lambung, usus halus,

dan motorik

laring

XI

Nervus asesorius

Motorik

Leher, otot leher

XII

Nervus hipoglosus

Motorik

Lidah, cita rasa, dan otot lidah

Tabel 3.1 Sifat dan Fungsi Saraf Otak

Sumber:

Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat

IPA Terpadu IX

42

Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:

1) saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII

2) saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII

3) saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf

nomor V, VII, IX, dan X

Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat

luas yaitu saraf nomor X (saraf vagus). Sehingga

disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus

seperti saraf parasimpatik.

b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31

pasang yang keluar dari:

1) Ruas-ruas tulang leher

: 8 pasang

2) Ruas-ruas tulang punggung : 12 pasang

3) Ruas-ruas tulang pinggang

: 5 pasang

4) Ruas-ruas tulang kelangkang : 5 pasang

5) Ruas-ruas tulang ekor

: 1 pasang

Semua saraf sumsum tulang belakang bersifat

campuran artinya saraf ini untuk meneruskan impuls

dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan

impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka

tubuh. Semua neuron sensorik masuk ke sumsum

tulang belakang melalui akar dorsal dan neuron

motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui

akar ventral.

6. Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)

Sistem saraf autonom merupakan bagian dari

susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat

disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf

autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam

seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan

alat-alat reproduksi.

Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas

dua macam yaitu:

a. Sistem saraf simpatik

b. Sistem saraf parasimpatik

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

43

Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang

ganglion yang berasal dari:

1) Ruas tulang belakang

: 3 pasang

2) Ruas tulang punggung : 11 pasang

3) Ruas tulang pinggang

: 4 pasang

4) Ruas tulang kelangkang : 4 pasang

5) Ruas tulang ekor

: 3 pasang

Dari ganglion-ganglion tersebut keluar serabut

saraf yang mengendalikan kerja organ seperti

jantung, pembuluh darah, kelenjar keringat dan

semua alat dalam. Serabut saraf dari sistem saraf

parasimpatik juga menuju organ-organ yang

dikendalikan oleh saraf simpatik.

Sistem saraf simpatik dan sistem saraf

parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan)

dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau

kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik

dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem

pengendalian ganda. Apabila suatu organ menjadi

aktif karena rangsangan saraf simpatik, maka di lain

pihak akan dilambatkan atau dihentikan oleh saraf

parasimpatik.

Info

MEDIA

Dalam keadaan tidak terangsang, suatu serabut saraf bermuatan

listrik positif di bagian luar, dan negatif di bagian dalam. Jika ada

suatu rangsang, rangsangan tersebut akan membangkitkan suatu

impuls yang diteruskan sepanjang serabut saraf. Selama perjalanan

melalui serabut saraf, impuls saraf akan menyebabkan depolarisasi

serabut yang dilaluinya.

Setelah impuls melalui suatu tempat, tempat tersebut segera

akan terpolarisasi kembali seperti semula. Serabut yang dilapisi mielin

dapat meneruskan impuls dengan kecepatan 100 meter per detik,

sedangkan serabut yang tidak dilapisi mielin hanya meneruskan impuls

dengan kecepatan 25 meter per detik.

IPA Terpadu IX

44

Perhatikan perbandingan pengaruh kerja saraf

simpatik dan saraf parasimpatik pada Gambar 3.9.

Untuk memahami lebih banyak pengaruh kerja

saraf simpatik dan saraf parasimpatik, isilah tabel

pada Kegiatan 3.2 berikut ini dengan pengaruh yang

ditimbulkan kerja kedua saraf tersebut.

Gambar 3.8

Sistem saraf simpatik dan parasimpatik

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004): 220

Menyempitkan

pupil mata

Merangsang

kelenjar ludah

Memperlambat

denyut jantung

Menyempitkan bronki

paru-paru

Merangsang aktivitas

lambung dan usus

Merangsang aktivitas

pankreas

Merangsang kantung

empedu

Meningkatkan

pengosongan

kantung kemih

Meningkatkan

ereksi genitalia

Meleburkan pupil

mata

Menghambat sekresi

kelenjar ludah

Merelaksasikan bronki

di paru-paru

Mempercepat denyut

jantung

Menghambat aktivitas

lambung dan usus

Menghambat aktivitas

pankreas

Merangsang pelepasan

glukosa dan hati

menghambat kantung

empedu

Merangsang medula

adrenal

Menghambat pengosongan

kantung kemih

Meningkatkan ejakulasi dan

kontraksi vagina

Simpatik

Parasimpatik

Ganglia

simpatik

Serviks

Toraks

Lumbar

Sakral

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

45

Kegiatan 3.2

Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Tabel 3.2 Pengaruh Saraf Simpatik dan Parasimpatik

terhadap Aktivitas Organ

No.

Aktivitas Organ

Pengaruh yang Ditimbulkan oleh:

atau Kelenjar

Saraf Simpatik

Saraf Parasimpatik

1. Denyut jantung

2. Pembuluh darah

3. Pupil mata

4. Tekanan darah

5. Kelenjar ludah

6. Peristaltik lambung

7. Kandung kemih

8. Bronkus

9. Alat reproduksi

10. Pernapasan

Pertanyaan

1. Sebutkan aktivitas organ tubuh atau kelenjar yang dihambat

oleh kerja saraf simpatik!

2. Sebutkan juga aktivitas organ tubuh atau kelenjar yang dipacu

oleh kerja saraf simpatik!

3. Sebutkan aktivitas organ tubuh yang dihambat oleh kerja saraf

parasimpatik!

4. Sebutkan juga aktivitas organ yang dipacu/digiatkan oleh saraf

parasimpatik!

5. Apakah kesimpulan kalian tentang kerja saraf simpatik dan

parasimpatik?

IPA Terpadu IX

46

Info

MEDIA

Apakah Penyakit Parkinson Itu?

Kerusakan yang terjadi pada kumpulan sel-sel saraf di bagian

bawah otak besar akan menyebabkan gerakan-gerakan yang tidak

perlu pada bagian-bagian anggota tubuh. Misalnya, otot-otot pada

lengan yang kadang-kadang kontraksi dan relaksasi sehingga tangan

menjadi bergetar atau tremor.

Kerusakan itu juga dapat

menyebabkan kontraksi yang

berkelanjutan pada otot bagian

tubuh yang lain, misalnya pada

otot wajah, yang menyebab-

kan wajah menjadi kaku,

sehingga kelihatan seperti

topeng. Keadaan seperti inilah

yang disebut penyakit Par-

kinson. Penyakit Parkinson

tidak menyerang batang otak,

sehingga penglihatan, pen-

dengaran, dan kecerdasan

penderita tidak terganggu.

Lateral ventricles

Nigro-striatal

neurons

Striatum

Caudate

nucleus

Pulamen

Substantia

nigra

^

C. Sistem Indra

Di bagian awal pokok bahasan ini sudah

disinggung bahwa indra berperan sebagai reseptor,

yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima

rangsangan. Ada lima macam indra yang berfungsi

sebagai penerima rangsangan yaitu:

1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya

(fotoreseptor).

2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran

bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya

indra keseimbangan (statoreseptor).

3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa

gas (kemoreseptor).

4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang

terlarut (kemoreseptor).

5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan

(tangoreseptor) dan suhu (temperatur).

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

47

Gambar 3.9

Bagian-bagian mata

Retina

Arteri dan vena retina

Koroid

Fovea

Saraf optik

Bintik buta

Sklera

Vitreus humor

Kornea

Iris

Lensa

Pupil

Aqueous

humor

Ligamen

penggantung

Otot

Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:

1. Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.

2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan

baik.

3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan

ke otak bekerja baik.

4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.

Bila salah satu dari bagian tersebut rusak atau

terganggu, maka hubungan dengan dunia luar akan

terganggu juga.

1. Mata

Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa

cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor

penerima cahaya yang disebut fotoreseptor.

Mata terletak di dalam rongga mata yang

dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.

Selain itu mata juga dilindungi oleh:

a. Kelopak mata

, berupa kulit tipis yang berfungsi

untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan

benda.

b. Bulu mata

, untuk melindungi mata dari cahaya

yang terlalu menyilaukan.

c. Alis,

untuk melindungi mata dari aliran keringat

dan air hujan.

d. Air mata

yang dihasilkan oleh kelenjar air mata,

untuk menjaga kelembapan mata dan

membersihkan mata dari debu dan bakteri.

IPA Terpadu IX

48

Mata manusia berbentuk agak bulat dengan garis

tengah kurang lebih 2,5 sentimeter. Mata tersebut

terdiri atas tiga lapisan jaringan yaitu:

a. Lapisan sklera atau selaput putih

Merupakan lapisan paling luar, sangat kuat.

Lapisan ini berwarna putih sehingga sering disebut

lapisan putih mata. Di bagian depan lapisan ini

membentuk kornea yang bening, untuk menerima

cahaya masuk ke dalam mata. Kornea ini selalu basah

oleh air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata.

b. Lapisan koroid atau selaput hitam

Merupakan lapisan di bawah sklera dan lapisan

tengah bola mata. Bagian ini banyak mengandung

melanin dan pembuluh darah. Berfungsi untuk

menghentikan refleksi cahaya yang menyimpang di

dalam mata.

Di bagian depan mata, koroid membentuk iris. Iris

ini mengandung pigmen hitam, biru, hijau atau coklat,

sehingga dapat sebagai penentu warna mata. Di bagian

tengah iris terdapat pupil yang merupakan celah

(bukaan), untuk mengatur intensitas cahaya yang

masuk mata.

Di belakang iris terdapat lensa mata berbentuk

cembung di kedua sisi yang diikat oleh ligamen

suspensori. Mencembung atau memipihnya lensa

menyebabkan mata berakomodasi. Lihat Gambar

3.10 yang memperlihatkan perubahan lensa mata.

Ligamen

penggantung

Otot relaksasi

Benda jauh

Ligamen

penggantung

Benda dekat

Otot kontraksi

a. Mata melihat benda dekat

b. Mata melihat benda jauh

Gambar 3.10

Bentuk lensa mata saat melihat benda dekat dan jauh

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

49

Gambar 3.11

Skema sel kerucut dan sel batang

Badan sel

Terminal sinaptik

Segmen bagian luar

Sel batang

Sel Kerucut

Cakram bermembran yang

mengandung pigmen visual

c. Retina atau selaput pelangi

Retina adalah lapisan mata paling dalam. Pada

lapisan ini terdapat bagian yang paling peka terhadap

cahaya yaitu bintik kuning (fovea). Selain itu pada

retina juga terdapat bintik buta, yaitu tempat

keluarnya saraf mata.

Pada retina tersusun kurang lebih 125 juta sel-

sel batang (sel basilus) yang mampu menerima

rangsang cahaya tidak berwarna dan untuk melihat

pada keadaan cahaya redup. Selain sel batang, pada

retina juga terdapat kurang lebih 7 juta sel kerucut

(sel konus) yang berfungsi menerima rangsang

cahaya kuat dan berwarna. Sel kerucut lebih banyak

terdapat pada bagian bintik kuning (fovea centralis).

Jadi bila ingin melihat suatu benda dengan jelas,

maka bayangan harus jatuh di bagian ini.

Gambar 3.12

Kedudukan sel kerucut dan sel batang pada retina

Sel berpigmen

Sel horizontal

Sel amakrin

Sinar masuk

Sel kerucut

Sel batang

Sel bipolar

Lapisan

ganglion

Saraf mata

Retina

Sinar

masuk

Saraf mata

IPA Terpadu IX

50

Kegiatan 3.3

Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali

tidak mengandung sel batang ataupun sel kerucut.

Bagian ini disebut bintik buta. Bila cahaya jatuh di

daerah ini, kita tidak bisa melihat apa-apa

Untuk memahami fungsi bagian-bagian mata,

coba kalian isi Tabel 3.3 kegiatan berikut.

Tabel 3.3 Fungsi Bagian-bagian Mata

No. Bagian Mata

Fungsi

1.

Kornea

2.

Iris dan pupil

3.

Lensa

4.

Retina

5.

Bintik buta

6.

Selaput hitam

7.

Kelopak mata

8.

Bulu mata

9.

Air mata

10. Aqueous humor

Suatu benda dapat dilihat oleh mata, bila benda

tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang

dipantulkan oleh benda masuk ke mata melalui kornea

dan diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh lensa,

cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan di retina

sehingga membentuk bayangan kecil dan terbalik

pada retina. Tetapi oleh otak bayangan tersebut

diartikan seperti gambar yang kita lihat.

Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut.

Cahaya dipantulkan oleh benda

o

ditangkap oleh kornea

o

melewati pupil

o

lensa

o

aqueos humor

o

retina

o

bayangan

o

otak

o

kesan melihat

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

51

Kegiatan 3.4

Bayangan benda yang jatuh pada bintik buta

tidak akan terlihat. Untuk mengetahui adanya bintik

buta tersebut, lakukan kegiatan berikut.

Nama

Jarak Ujung Bolpoint Merah

Mulai Tidak Tampak (cm)

Jarak Ujung Bolpoint Hitam

Mulai Tidak Tampak (cm)

I

II

III

Rata-

rata

I

II

III

Rata-

rata

Menentukan Bintik Buta

A. Tujuan

Mengetahui adanya bintik buta pada mata

B. Alat dan Bahan

Meja, Bolpoint warna hitam dan merah (dapat diganti warna

lain), Mistar.

C. Cara Kerja

1. Bekerjalah secara berkelompok beranggotakan tiga siswa.

2. Suruh teman kalian menempatkan bolpoint warna merah dan

hitam berimpit pada tepi meja dengan ujung di atas. Warna

merah di tangan kanan dan hitam di tangan kiri.

3. Tutup mata kanan kalian dengan telapak tangan. Arahkan

pandangan mata kiri kalian pada ujung bolpoint warna hitam.

Jangan melirik balpoin warna merah.

4. Suruh teman kalian menggeser bolpoint warna merah ke

arah kanan secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi?

Saat ujung bolpoint warna merah di tangan kanan teman kalian

tidak tampak, kalian telah menemukan bintik buta mata kiri.

5. Lakukan kegiatan yang sama pada mata kanan.

6. Ukurlah jarak ujung bolpoint tersebut mulai tidak tampak

dari tempat semula.

7. Ulangi masing-masing mata sebanyak tiga kali.

8. Catatlah dalam tabel.

9. Lakukan juga terhadap teman yang lain.

D. Tabel Pengamatan

IPA Terpadu IX

52

E. Pertanyaan

1. Bagaimanakah jarak bolpoint merah dan hitam mulai tidak

tampak?

2. Samakah jarak bolpoint mulai tidak tampak antara siswa satu

dengan yang lain?

3. Apakah kesimpulan kalian tentang bintik buta dari percobaan ini?

2. Telinga

Telinga merupakan tempat beradanya indra

pendengaran dan keseimbangan. Telinga manusia

terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga

tengah dan telinga dalam.

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri atas:

1) Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau

mengumpulkan gelombang bunyi.

2) Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk

menyalurkan gelombang bunyi ke selaput

gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang

lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang

telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak

dan kelenjar keringat, yang berfungsi

menghalangi debu dan air yang masuk.

3) Selaput gendang telinga (membran tymphani),

yang membatasi telinga luar dan telinga tengah.

Berfungsi untuk menangkap getaran.

b. Telinga tengah

Telinga bagian tengah terdiri atas:

1) Tulang-tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa

tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput

gendang telinga menuju telinga dalam. Ketiga

tulang tersebut adalah tulang martil (malleus),

yang letaknya paling luar berhubungan dengan

selaput gendang telinga. Berikutnya adalah

tulang landasan (inkus) yang menghubungkan

martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah

tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan

saluran rumah siput pada tingkap jorong.

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

53

2) Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang

menghubungkan telinga tengah dengan bagian

belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat

kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka

mulut. Fungsi saluran ini adalah untuk

memasukkan udara ke rongga telinga tengah

sehingga tekanan udara di kedua gendang telinga

sama dengan udara di luar tubuh.

c. Telinga dalam

Telinga bagian dalam terdiri atas:

1) Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan

membran yang terdapat pada pangkal saluran

rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong

merupakan membran berbentuk oval yang

berhubungan dengan tulang sanggurdi.

Sedangkan tingkap bundar merupakan membran

berbentuk bundar/ bulat. Tingkap berfungsi

untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan

tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.

2) Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran

berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di

dalam kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ

corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka

terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam

sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori

ke otak (lihat Gambar 3.13).

Gambar 3.13

Bagian-bagian telinga manusia

Sumber:

Biologi 2

Osikel

Saluran

pendengaran

Jendela

oval

Jendela

bulat

Membran tektorial

Limfa

Saraf auditori

Koklea

Sel-sel

rambut

Membran

basilar

Limfa

Organ corti

Ke saraf auditori

Tabung

Bustachius

Jendela

bulat

Membran timpani

(Gendang telinga)

Saluran auditori

Telinga tengah

Koklea yang diluruskan (skema)

Irisan melintang melalui koklea

IPA Terpadu IX

54

3) Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi

sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah

lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk

sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat

penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla

dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.

Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi?

Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya

dengan urutan sebagai berikut (lihat Gambar 3.15).

1) Gelombang bunyi diterima daun telinga.

2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang

telinga.

3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.

4) Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang.

pendengaran (osikel).

5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan

menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.

6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea

menggerakkan sel reseptor organ korti, yang

menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh

saraf pendengar ke otak untuk diartikan.

7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap

bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur

tekanan udara di dalam agar seimbang dengan

tekanan di luar.

Bunyi yang didengar manusia adalan bila bunyi

tersebut mempunyai frekuensi 20 - 20 000 getaran/

detik (Hz).

Gambar 3.14

Jalan gelombang bunyi dalam telinga

Sumber:

Memahami dunia tersembunyi; Panca Indra

1

2

3

4

5

6

7

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

55

Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga

sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan

ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan

oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan

sakulus. Dengan adanya tiga organ tersebut maka

telinga bagian dalam dapat mendeteksi:

1) Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi

(keseimbangan statis) yang dilakukan oleh

utrikulus dan sakulus.

2) Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang

dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.

Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran

terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya

terdapat reseptor menyerupai rambut yang

berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel-sel yang

menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian

yang berbentuk jeli (lihat Gambar 3.15). Dengan

adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang

ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak

dan merangsang sel reseptor seperti rambut

tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah

menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak

memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh.

Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu

kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang

dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi

terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan

posisi kepala dari gerakannya.

Gambar 3.15

Reseptor-reseptor pada saluran setengah

lingkaran, sakulus dan utrikulus.

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004): 247

Aliran endolimfa

Kepala

Rambut

Sel

rambut

Serabut

saraf

Arah pergerakan tubuh

Kepala

Ampula

Aliran endolimfa

Saluran

semisirkuler

Saraf vestibuler

Vestibula

Utrikel

Sakul

IPA Terpadu IX

56

Bulbus

olfaktoris

Tulang

Sel epitelium

Sel

kemoreseptor

Silla

Potensial aksi

Mukus

Otak

Rongga

hidung

Gambar 3.16

Skema sel-sel penerima rangsang bau

Sumber:

Biologi Jilid 3 (2004): 251

3. Hidung

Hidung manusia merupakan organ tempat

beradanya reseptor pembau (khemoreseptor). Maka

dengan organ ini kita dapat mengetahui berbagai

macam bau. Bahkan hanya dengan mambau saja

kita dapat mengetahui nama benda tanpa harus

melihatnya.

Sel-sel reseptor yang berfungsi untuk menerima

rangsangan zat kimia berupa uap terletak di rongga

hidung bagian atas (lihat Gambar 3.16). Daerah ini

memiliki ukuran sekitar 250 mm

2

. Sel-sel reseptor ini

mempunyai rambut-rambut halus (silia) di ujungnya

dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai

pelembap. Dari sel-sel reseptor ini rangsang dibawa

oleh serabut saraf menuju pusat pembau di otak.

Kita dapat membau suatu zat karena zat yang

berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu

kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada

selaput lendir dan merangsang sel-sel reseptor,

kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga

kita dapat mengetahui bau tersebut.

Proses membau dapat dijelaskan sebagai berikut.

Bau di udara pernapasan

o

masuk rongga hidung

o

larut dalam

selaput lendir

o

diterima saraf pembau

o

menuju otak

o

terjadi

kesan bau.

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

57

4. Lidah

Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap

(khemoreseptor). Zat yang dapat dikecap adalah zat-

zat kimia berupa larutan. Pada saat kita mengecap

makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah

perpaduan antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra

pengecap erat kaitannya dengan indra pembau.

Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi

oleh selaput lendir yang selalu basah dan berwarna

merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah terasa

halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah kalian di

cermin, maka akan tampak tonjolan-tonjolan kecil di

permukaan lidah. Tonjolan kecil itu disebut papila. Ada

tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah yaitu:

a. Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila

ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk

huruf V.

b. Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur.

Papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi

lidah.

c. Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut.

Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila ini

lebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan

daripada pengecap.

Pada papila-papila inilah terdapat kuncup

pengecap yang merupakan kumpulan ujung-ujung

saraf pengecap dan oleh serabut-serabut saraf

dihubungkan dengan otak.

Suatu zat dapat dirasakan oleh lidah bila zat

tersebut berupa larutan. Larutan tersebut kemudian

memenuhi parit-parit di sekitar papila-papila. Karena

pada papila tersebut terdapat kuncup-kuncup

pengecap, maka zat yang mengisi parit tersebut

merangsang kuncup pengecap. Rangsangan ini

diteruskan oleh serabut saraf menuju ke otak untuk

diartikan.

Kuncup-kuncup pengecap dapat membedakan

empat rasa pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin.

Namun terkadang kita juga dapat merasakan lebih

dari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi karena

melibatkan faktor-faktor lain yaitu:

IPA Terpadu IX

58

a. Kombinasi keempat rasa utama tersebut

menghasilkan rasa baru.

b. Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan

sentuhan.

Keempat rasa tersebut di atas, dirasakan oleh

kuncup-kuncup pengecap yang berbeda dan kuncup-

kuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu di

permukaan lidah (lihat Gambar 3.17). Namun tiap

orang mempunyai variasi keluasan daerah

penyebaran rasa tersebut.

Untuk mengetahui bagian-bagian mana dari lidah

yang peka terhadap rasa manis, asin, pahit dan asam,

lakukan kegiatan berikut.

Gambar 3.17

Penyebaran daerah rasa pada permukaan lidah

Sumber:

Biologi 2

Kegiatan 3.5

Daerah Kepekaan Lidah

A. Tujuan

Mengenal daerah-daerah pada lidah yang paling peka terhadap

rasa manis, asam, pahit dan asam.

manis

asam

asin

pahit

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

59

B. Alat dan Bahan

1. 4 gelas

2. Larutan gula

3. Larutan asam cuka encer

4. Larutan garam dapur

5. Larutan pil kina (dapat diganti larutan pahit yang lain)

6.

Cotton bud

atau kapas bertangkai

7. Kertas hisap atau tisu

8. Saputangan besar

9. Air masak secukupnya untuk berkumur

C. Cara Kerja

1. Siapkan larutan gula, larutan asam cuka encer, larutan garam

dan larutan pil kina dalam gelas dan beri label A,B,C dan D.

A B C D

Larutan gula

Larutan cuka

Larutan garam Larutan Pil Kina

2. Tutuplah kedua mata teman kalian dengan menggunakan

saputangan besar. Mintalah dia berkumur dan menjulurkan

lidahnya untuk dikeringkan.

3. Celupkan

cotton bud

ke dalam larutan gelas A dan usapkan

pada salah satu bagian permukaan lidah, misalkan bagian pangkal

lidah (bagian1).

4. Tanyakan kepada teman kalian tadi apakah merasakan cairan

tersebut. Jawaban cukup mengangguk, bila merasakan dan

menggelengkan kepala bila tidak merasakan. Catat dalam tabel

pengamatan dengan memberi tanda + bila merasakan dan tanda-

bila tidak merasakan.

5. Lakukan juga cara yang sama untuk bagian 2,3 dan 4 pada

lidah teman kalian tersebut.

Setiap ganti larutan gunakan

cotton bud

yang baru dan selalu

berkumur dulu lalu dikeringkan.

6. Lakukan cara seperti di atas, untuk larutan B kepada teman

kedua, larutan C untuk teman ketiga dan larutan D untuk kalian

sendiri.

IPA Terpadu IX

60

D. Tabel Pengamatan

Larutan Pangkal Lidah Tepi Lidah Tengah Lidah Ujung Lidah

(Bagian 1) (Bagian 2) (Bagian 3) (Bagian 4)

Gula

Cuka encer

Garam

Pil kina

E. Pertanyaan

1. Berdasarkan hasil pengujian di atas, sebutkan bagian permukaan

lidah yang peka terhadap rasa:

a. Manis

b. Asam

c. Asin

d. Pahit

2. Apakah kesimpulan kalian dari percobaan ini?

5. Kulit

Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi

sebagai indra perasa dan peraba. Reseptor-reseptor

yang terdapat pada kulit adalah:

a. Korpus meissner

, yang terletak di dekat

permukaan kulit. Berfungsi untuk menerima

rangsang sentuhan/ rabaan. Reseptor ini

tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung

jari memiliki paling banyak reseptor peraba.

b. Korpus pacini,

yang berfungsi menerima

rangsang tekanan. Letaknya di bawah lapisan

dermis.

c. Korpus ruffini,

berfungsi untuk menerima

rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.

d. Korpus krause

, befungsi untuk menerima

rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.

e. Ujung saraf tanpa selaput,

yang peka terhadap

rasa sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis.

Saraf ini sangat penting untuk keselamatan

tubuh. Jika terjadi sesuatu yang tidak

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

61

menguntungkan, saraf ini cepat bereaksi, antara

lain dengan adanya gerak refleks.

D. Kelainan dan Penyakit pada Sistem

Indra

Beberapa kelainan atau penyakit pada alat indra

yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari

antara lain:

1. Miopi (Rabun Jauh)

Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang

dibentuk oleh lensa jatuh di depan retina. Kelainan

ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau

garis tengah mata panjang. Kelainan ini dapat

ditolong dengan menggunakan lensa negatif.

2. Hypermetropi (Rabun Dekat)

Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang

dibentuk oleh lensa jatuh di belakang retina. Kelainan

ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis

tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong

dengan menggunakan lensa positif.

3. Presbiopi

Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya

lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan

ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa

positif dan lensa negatif.

4. Rabun Senja

Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A.

Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat

terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.

5. Katarak

Yaitu mengeruhnya lensa mata, yang dapat

disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga

faktor usia.

IPA Terpadu IX

62

Refleksi

Rangkuman

1. Tiga komponen dalam fungsi koordinasi:

a. Reseptor : bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima

rangsangan.

b. Konduktor : bagian tubuh yang berfungsi sebagai

penghantar rangsangan.

c. Efektor : bagian tubuh yang menanggapi rangsangan.

2. Sel saraf terdiri atas:

a. Badan sel

b. Dendrit

c. Neurit (akson)

3. Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan:

a. Neuron sensorik

b. Neuron motorik

c. Neuron konektor

4. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf sadar dan saraf tak

sadar.

5. Sistem saraf sadar dibagi menjadi saraf pusat dan saraf tepi.

6. Sistem saraf tak sadar dibagi menjadi saraf simpatik dan saraf

parasimpatik.

7. Saraf pusat dibagi menjadi otak dan sumsum tulang belakang

8. Saraf tepi dibagi menjadi 12 pasang saraf otak dan 31 pasang

saraf sumsum tulang belakang.

9. Indra manusia terdiri atas mata, telinga, hidung, lidah, kulit.

10. Kelainan dan penyakit pada indra, misalnya miopi, hipermetropi,

presbiopi, rabun senja, katarak.

Sebagai bahan refleksi, coba buatlah skema dasar dari sistem

koordinasi manusia. Jelaskan masing-masing! Jika merasa kesulitan

tanyakan pada teman/guru kalian. Jika sudah paham kalian bisa

melanjutkan pembelajaran ke bab berikutnya.

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

63

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda

silang (x) pada huruf

a, b, c

atau

d

!

1. Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan disebut

. . . .

a. kelenjar

c. reseptor

b. efektor

d. hormon

2. Sistem saraf manusia dibedakan menjadi . . . .

a. sistem saraf pusat dan sistem saraf sadar

b. otak dan sumsum tulang belakang

c. susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi

d. sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar

Untuk soal nomor 3 sampai 5 perhatikan gambar neuron berikut.

Bagian yang dinamakan dendrit adalah nomor . . . .

a. 1

c. 3

b. 2

d. 4

3. Bagian yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel adalah

nomor . . . .

a. 1

c. 3

b. 2

d. 4

4. Selubung myelin ditunjukkan nomor . . . .

a. 1

c. 3

b. 2

d. 4

5. Bagian neuron yang berfungsi untuk mempercepat jalan impuls adalah

. . . .

a. akson

c. nodus ranvier

b. selubung myelin

d. dendrit

Uji Kompetensi

Nukleus

Sitoplasma

1

2

3

4

IPA Terpadu IX

64

6. Antara neuron satu dengan neuron lain terdapat celah sempit yang

disebut . . . .

a. gangglion

c. meninges

b. neurofibril

d. sinaps

7. Neuron yang berfungsi membawa impuls dari pusat susunan saraf

ke otot disebut neuron . . . .

a. sensorik

c. konektor

b. motorik

d. asosiasi

8. Saraf yang membawa rangsangan dari indra ke pusat saraf disebut

. . . .

a. saraf sensorik

c. saraf asosiasi

b. saraf motorik

d. saraf tepi

9. Selaput pembungkus otak disebut . . . .

a. pleura

c. meninges

b. perikardium

d. membran plasma

10. Perhatikan nama-nama berikut.

1. Otak

4. Neuron motorik

2. Gerak

5. Rangsang

3. Neuron sensorik

6. Sumsum tulang belakang

Urutan gerak sadar yang benar adalah . . . .

a. 1-3-4-5-6-2

c. 5-3-4-6-1-2

b. 5-4-3-6-1-2

d. 5-4-1-3-2

Untuk soal nomor 11-13 perhatikan gambar otak berikut ini!

11. Pusat keseimbangan adalah nomor . . . .

a. 1

c. 3

b. 2

d. 4

12. Pengatur denyut jantung dan pernapasan adalah nomor . . . .

a. 1

c. 3

b. 2

d. 4

1

2

3

4

Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia

65

13. Jembatan varol terkait dengan bagian nomor . . . .

a. 1

c. 3

b. 2

d. 4

14. Yang disebut saraf pengembara adalah saraf otak nomor . . . .

a. I

c. VIII

b. V

d. X

15. Berikut ini aktivitas organ yang dipengaruhi saraf parasimpatik adalah

. . . .

a. meningkatnya denyut jantung

b. meningkatnya peristaltik lambung

c. meningkatnya laju pernapasan

d. melebarnya pupil

16. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut

. . . .

a. akomodasi

c. kontraksi

b. relaksasi

d. adaptasi

17. Berikut ini pernyataan yang benar tentang sel kerucut pada retina

mata,

kecuali

. . . .

a. jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sel batang

b. peka terhadap cahaya terang

c. paling banyak di daerah fovea

d. untuk melihat benda tak berwarna

18. Warna mata seseorang ditentukan oleh . . . .

a. sklera

c. kelopak

b. koroid

d. iris

19. Berikut ini tulang-tulang pendengar pada telinga,

kecuali

. . . .

a. tonsil

c. sanggurdi

b. martil

d. landasan

20. Tingkap jorong berhubungan langsung dengan tulang pendengar yaitu

. . . .

a. landasan

c. sanggurdi

b. martil

d. tonsil

21. Tonjolan-tonjolan kecil yang terdapat pada permukaan lidah disebut

. . . .

a. epitel

c. kuncup pengecap

b. papila

d. tonsil

22. Bagian lidah yang peka terhadap rasa asin adalah . . . .

a. pangkal

c. ujung

b. samping

d. tengah

IPA Terpadu IX

66

Proyek

Carilah informasi tentang penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan sistem koordinasi dan alat indra pada

manusia dari sumber. Catatlah dalam buku catatan kalian tentang

nama, penyebab, serta pencegahan dari penyakit-penyakit

tersebut. Kumpulkan kepada guru kalian.

23. Tango reseptor adalah nama reseptor yang terdapat pada . . . .

a. lidah

b. kulit

c. mata

d. telinga

24. Nama reseptor untuk menerima rangsang panas pada kulit adalah

. . . .

a. krause

b. ruffini

c. pacini

d. meisner

25. Gangguan mata karena bayangan jatuh dibelakang retina disebut

. . . .

a. miopi

b. emetropi

c. presbiopi

d. hypermetropi

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Gambarlah sebuah sel saraf dan beri keterangan bagian-bagiannya!

2. Tuliskan jalan impuls yang dilalui gerak sadar dan gerak refleks!

3. Tuliskan perbedaan 5 pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf

parasimpatik!

4. Sebutkan minimum 5 bagian mata serta fungsinya!

5. Gambarkan skema daerah kepekaan lidah terhadap rasa manis,

asin, asam dan pahit!